Jadikan Inspirasimu

Sabtu, 18 Oktober 2014

EYD

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)


1.        Pengertian Ejaan
a.       Harimurti Kridalaksana
Perubahan ejaan adalah bahwa pembakuan ejaan merupakan bagian dari pembinaan kebudayaan.
b.      Menurut Zaenal A. dan Amran Tasai (2003: 170)
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
c.       Abdul Chaer (1998: 36)
Menjelaskan pada hakekatnya ejaan itu tidak lain dari konvensi grafis, perjanjian di antara anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya.

      2.      Pengertian EYD
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
Ejaan berbeda dengan mengeja, mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa.
Jadi, Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan dari penyempurnaan ejaan-ejaan sebelumnya.

  1. Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu :

1)        Pemakaian Huruf
       Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26 buah.
a.     Huruf Abjad
       Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut. Nama setiap huruf disertakan disebelahnya.
b.  Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, i, u, e, dan o.
c.  Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia adalah huruf yang selain huruf vokal yang terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
d.  Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
e.  Gabungan  Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
2)        Penulisan Huruf
a.         Huruf Kapital atau Huruf Besar
       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat, petikan langsung, ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur nama jabatan, nama orang, nama bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dll.
b.        Huruf Miring
       Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar, yang dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk menegaskan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
3)    Penulisan Kata

a.        Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu kesatuan.
b.    Kata Turunan (Kata berimbuhan), Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu  Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
c.         Kata Ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-).
d.  Gabungan Kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus. Bagian-bagiannya pada umumnya ditulis terpisah.
e.         Kata Ganti (ku, mu, nya, kau), kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata ganti ku, mu, nya ditulis serangkai dengan  yang mendahuluinya.
f.         Kata Depan (di, ke, dari, Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada gabungan kata yang dianggap padu sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada.
g.   Kata Sandang (si dan sang), Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
h.    Partikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Kaidah penulisan partikel sebagai berikut : Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
i.       Singkatan dan Akronim, Singkatan adalah nama bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu kata atau lebih. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
4).   Penulisan Unsur Serapan
Penulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasi atau mengambil dari istilah bahasa asing yang sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Contoh : president menjadi presiden.
5).   Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian tanda baca terdiri dari tanda (.) , (,), (-), (;), (:), (”).
6).   Pedoman Umum Pembentukan Istilah
Pembentukan istilah asing yang sudah menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia mengikuti kaidah yang telah ditentukan, yaitu :
a.         Penyesuaian Ejaan
Contoh : ae jika tidak bervariasi dengan e, tetap e, aerosol tetap aerosol.
b.        Penyesuaian huruf gugus konsonan
Contoh : flexible  menjadi fleksibel.
c.         Penyesuaian akhiran
Contoh : etalage  menjadi etalase.
d.        Penyesuaian awalan.
Contoh : amputation  menjadi amputasi.
7).  Gaya Bahasa
Gaya bahasa ialah penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu. Gaya bahasa berguna untuk menimbulkan keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara. Gaya bahasa disebut juga majas.
a.   Gaya bahasa simbolik adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol benda, lambang, binatang atau tumbuhan.
Contoh : Lintah darat harus dibasmi ( Lintah darat adalah simbol pemeras, rentenir atau pemakan riba)
b.  Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan.
Contoh : Tawanya menggelegar hingga membelah bumi.

Daftar Pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar