EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan)
1.
Pengertian Ejaan
a.
Harimurti
Kridalaksana
Perubahan
ejaan adalah bahwa pembakuan ejaan merupakan bagian dari pembinaan kebudayaan.
b.
Menurut Zaenal
A. dan Amran Tasai (2003: 170)
Ejaan
adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana
hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu
bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf,
penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
c.
Abdul Chaer
(1998: 36)
Menjelaskan
pada hakekatnya ejaan itu tidak lain dari konvensi grafis, perjanjian di antara
anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya.
2.
Pengertian EYD
Ejaan yang
disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan
adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
Ejaan berbeda dengan mengeja, mengeja
adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah
suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan
mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa.
Jadi, Ejaan Yang Disempurnakan adalah
ejaan yang dihasilkan dari penyempurnaan ejaan-ejaan sebelumnya.
- Ruang Lingkup
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang
lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu :
1)
Pemakaian Huruf
Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling
banyak menggunakan huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang
digunakan sebanyak 26 buah.
a. Huruf
Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas
huruf berikut. Nama setiap huruf disertakan disebelahnya.
b.
Huruf Vokal
Huruf
yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, i, u, e,
dan o.
c.
Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa
Indonesia adalah huruf yang selain huruf vokal yang terdiri atas huruf-huruf b,
c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
d. Huruf Diftong
Di
dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan
oi.
e.
Gabungan
Huruf Konsonan
Di
dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan
konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi
konsonan.
2)
Penulisan
Huruf
a.
Huruf Kapital
atau Huruf Besar
Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama pada awal kalimat, petikan langsung, ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur nama jabatan, nama orang, nama bangsa,
suku, tahun, bulan, nama geografi, dll.
b.
Huruf Miring
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, surat kabar, yang dikutip dalam tulisan, nama
ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk menegaskan huruf, bagian kata, atau
kelompok kata.
3) Penulisan Kata
a. Kata dasar adalah kata yang belum
mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu kesatuan.
b. Kata Turunan (Kata berimbuhan), Kaidah
yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata
dasarnya.
c.
Kata Ulang ditulis secara lengkap dengan
menggunakan tanda (-).
d. Gabungan Kata lazim disebut kata
majemuk, termasuk istilah khusus. Bagian-bagiannya
pada
umumnya ditulis terpisah.
e.
Kata Ganti (ku, mu, nya, kau), kata ganti
ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata
ganti ku, mu, nya ditulis serangkai dengan yang mendahuluinya.
f.
Kata Depan (di, ke, dari, Kata depan di,
ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada
gabungan kata yang dianggap padu sebagai satu kata, seperti kepada dan
daripada.
g. Kata Sandang (si dan sang), Kata si dan
sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
h. Partikel merupakan kata tugas yang
mempunyai bentuk yang khusus, yaitu sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai
fungsi-fungsi tertentu. Kaidah penulisan partikel sebagai berikut : Partikel
–lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
i. Singkatan dan Akronim, Singkatan adalah
nama bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu kata atau lebih. Akronim
adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
4). Penulisan Unsur Serapan
Penulisan unsur serapan pada umumnya
mengadaptasi atau mengambil dari istilah bahasa asing yang sudah menjadi
istilah dalam bahasa Indonesia. Contoh : president menjadi presiden.
5). Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian tanda baca terdiri dari
tanda (.) , (,), (-), (;), (:), (”).
6). Pedoman Umum Pembentukan Istilah
Pembentukan istilah asing yang sudah
menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia mengikuti kaidah yang telah
ditentukan, yaitu :
a.
Penyesuaian Ejaan
Contoh : ae jika tidak bervariasi
dengan e, tetap e, aerosol tetap aerosol.
b.
Penyesuaian huruf gugus konsonan
Contoh : flexible menjadi
fleksibel.
c.
Penyesuaian akhiran
Contoh : etalage menjadi
etalase.
d.
Penyesuaian awalan.
Contoh : amputation menjadi
amputasi.
7). Gaya Bahasa
Gaya bahasa ialah penggunaan kata
kiasan dan perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran
dengan maksud tertentu. Gaya bahasa berguna untuk menimbulkan keindahan dalam
karya sastra atau dalam berbicara. Gaya bahasa disebut juga majas.
a. Gaya bahasa simbolik adalah gaya
bahasa yang menggunakan perbandingan simbol benda, lambang, binatang atau
tumbuhan.
Contoh : Lintah darat harus dibasmi ( Lintah darat adalah simbol pemeras, rentenir atau pemakan riba)
Contoh : Lintah darat harus dibasmi ( Lintah darat adalah simbol pemeras, rentenir atau pemakan riba)
b. Gaya bahasa hiperbola
adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan.
Contoh : Tawanya menggelegar hingga
membelah bumi.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar