Jadikan Inspirasimu

Jumat, 10 Oktober 2014

Diksi dalam Bahasa Indonesia

DIKSI dalam BAHASA INDONESIA

   Ø  Pengertian Diksi
Diksi atau pilihan kata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Berikut pengertian diksi menurut beberapa ahli :
     1.      Widyamartaya (1990: 45), diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang membedakan              secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikannya, dan                  kemampuan tersebut hendaknya disesuaikan dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh                sekelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca.
     2.   Enre (1988: 102), diksi adalah  pilihan kata dan penggunaan kata secara tepat untuk mewakili             pikiran dan perasaan yang ingin dinyatakan dalam pola suatu kalimat.
     3.  Mustakim (1994: 41) membedakan antara istilah pemilihan kata dan pilihan kata. Pemilihan kata         adalah proses atau tindakan memilih kata yang dapat mengungkap gagasan secara tepat, sedangkan     pilihan kata adalah hasil proses atau tindakan tersebut.

Diksi atau pilihan kata selalu mengandung ketepatan makna, kesesuaian situasi dan nilai rasa yang ada pada pembaca atau pendengar. Agar dapat menghasilkan pengungkapan yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang baik harus memenuhi syarat-syarat, yaitu:
•  Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
• Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan.


   Ø  Fungsi dari Diksi
Fungsi dari diksi antara lain :
§   Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
§   Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
§   Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
§   Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.

   Ø  Jenis Diksi
Ketepatan pemilihan kata akan berpengaruh dalam pikiran pembaca tentang isi karya sastra, jenis diksi menurut Keraf, (2008: 89-108) adalah sebagai berikut.

a)    Denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata (makna itu menunjuk kepada konsep, referen atau ide). Denotasi juga merupakan batasan kamus atau definisi utama sesuatu kata, sebagai lawan daripada konotasi atau makna yang ada kaitannya dengan itu. Denotasi mengacu pada makna yang sebenarnya. Berikut ini contoh denotasi yang diambil dari salah satu kutipan pada rubrik Padhalangan di media massa.

Dasamuka ora bisa bangga, awake kaya didhadhung kenceng sing saya suwe saya njiret awake.
‘Dasamuka tidak berdaya, raganya seperti diikat kencang yang semakin lama semakin menjerat’.

b)      Konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi atau nilai rasa tertentu. Konotasi merupakan kesan-kesan atau asosiasi-asosiasi, dan biasanya bersifat emosional yang ditimbulkan oleh sebuah kata di samping batasan kamus atau definisi utamanya. Konotasi mengacu pada makna kias atau makna bukan sebenarnya. Berikut ini contoh konotasi yang diambil dari salah satu kutipan pada rubrik Padhalangan di media massa.

Ngakua mumpung durung tak potheng-potheng bathangmu.
‘Mengakulah sebelum badanmu aku potong-potong’.

c)     Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata abstrak sukar digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap dengan panca indra manusia. Kata-kata abstrak merujuk kepada kualitas (panas, dingin, baik, buruk), pertalian (kuantitas, jumlah, tingkatan), dan pemikiran (kecurigaan, penetapan, kepercayaan). Kata-kata abstrak sering dipakai untuk menjelaskan pikiran yang bersifat teknis dan khusus. Berikut ini contoh kata abstrak.

Lurusing ati lan murnining budi iku rerenggan urip kang sayekti.
‘Lurusnya hati dan murninya budi adalah perhiasan hidup yang sesungguhnya’.

d)    Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang dapat dilihat atau dirasakan oleh satu atau lebih dari pancaindra. Kata-kata konkrit menunjuk kepada barang yang aktual dan spesifik dalam pengalaman. Kata konkrit digunakan untuk menyajikan gambaran yang hidup dalam pikiran pembaca melebihi kata-kata yang lain. Berikut ini contoh kata konkrit yang diambil dari salah satu kutipan geguritan yang bertema pengalaman pada media massa.

Obah ingering jinantra donya, datan siwah lan rodha kreta.
‘Berubahnya roda dunia tidak berbeda dengan roda kereta’.

e)   Kata umum adalah kata yang mempunyai cakupan ruang lingkup yang luas. Kata-kata umum menunjuk kepada banyak hal, kepada himpunan, dan kepada keseluruhan. Berikut ini contoh kata umum.

Wit-witan sing maune ngrembuyung kebak gegodhongan saiki garing, amarga diobong dening manungsa.
‘Pohon -pohon yang tadinya rindang, berdaun lebat, sekarang kering, karena dibakar oleh manusia’.

f)   Kata khusus adalah kata-kata yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan konkrit. Kata khusus memperlihatkan kepada objek yang khusus. Berikut ini contoh kata khusus.

Kabeh padha ngayunake donga nyenyuwun supaya Ridwan tinampa Gusti Allah lan di papanake ana papan sing murwat.
‘Semua memanjatkan do’a supaya Ridwan diterima Allah dan ditempatkan di tempat yang pantas’.

g)     Kata ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah.

h)   Kata populer adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan  masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan. Berikut ini contoh kata-kata populer.

Ana ing donya iki sing nduweni kuwasa mung Gusti Allah
‘Di dunia ini yang mempunyai kekuasaan hanyalah Allah’

i)     Jargon adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya. Berikut ini contoh kata-kata jargon yang diambil dari salah satu kutipan artikel pada media massa bertopik kesehatan.

Teh mujudake sumber alami kafein, teofilin lan zat anti-oksida sing jenenge katekin, kanthi kadar lemak, karbohidrat utawa protein meh nol persen.
‘Teh menunjukkan sumber alami kafein, teofilin dan zat anti-oksida yang bernama katekin, dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein hampir nol persen.’

j)     Kata slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, kata slang juga merupakan kata-kata yang tinggi atau murni. Berikut ini contoh kata slang.

Jebule Doni kuwi isih gaptek babagan komputer
‘Ternyata Doni masih gaptek tentang komputer’.

k)   Kata asing ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa aslinya. Berikut ini contoh kata asing.

Wektu iki aku pacaran karo bocah sing miturutku alim, nganggo busana muslim lan yen rembugan alus, ora yak-yakan.
‘Sekarang saya berpacaran dengan anak yang menurutku alim, memakai busana muslim, dan jika berkata halus, tidak senang bermain’.

l)     Kata serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud atau struktur bahasa Indonesia. Berikut ini contoh kata serapan.
Kembang peparinge wong tuwa sing ginadhang ngrenggani kedhatoning kalbu.
‘Bunga pemberian orang tua yang diharapkan menghiasi kerajaan hati’.

Daftar Pustaka :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar