DIKSI
dalam BAHASA INDONESIA
Ø
Pengertian Diksi
Diksi
atau pilihan kata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen
Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti yang diharapkan). Berikut pengertian diksi menurut beberapa
ahli :
1.
Widyamartaya
(1990: 45), diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin
disampaikannya, dan kemampuan tersebut hendaknya disesuaikan dengan situasi dan
nilai rasa yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca.
2. Enre
(1988: 102), diksi adalah pilihan kata
dan penggunaan kata secara tepat untuk mewakili pikiran dan perasaan yang ingin
dinyatakan dalam pola suatu kalimat.
3. Mustakim (1994: 41)
membedakan antara istilah pemilihan kata dan pilihan kata. Pemilihan kata adalah proses atau tindakan memilih kata yang dapat mengungkap gagasan
secara tepat, sedangkan pilihan kata adalah hasil proses atau tindakan
tersebut.
Diksi
atau pilihan kata selalu mengandung ketepatan makna,
kesesuaian situasi dan nilai rasa yang ada pada pembaca atau pendengar. Agar dapat menghasilkan pengungkapan yang menarik melalui
pilihan kata maka diksi yang baik harus memenuhi syarat-syarat, yaitu:
• Ketepatan dalam pemilihan
kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
• Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan
secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan.
Ø
Fungsi dari
Diksi
Fungsi dari diksi antara lain :
§
Membuat
pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa
yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
§
Untuk mencapai
target komunikasi yang efektif.
§
Melambangkan
gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
§
Membentuk
gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca.
Ø Jenis Diksi
Ketepatan
pemilihan kata akan berpengaruh dalam pikiran pembaca tentang isi karya sastra,
jenis diksi menurut Keraf, (2008: 89-108) adalah sebagai berikut.
a) Denotasi
adalah konsep dasar yang didukung oleh suatu kata (makna itu menunjuk kepada
konsep, referen atau ide). Denotasi juga merupakan batasan kamus atau definisi
utama sesuatu kata, sebagai lawan daripada konotasi atau makna yang ada
kaitannya dengan itu. Denotasi mengacu pada makna yang sebenarnya. Berikut ini
contoh denotasi yang diambil dari salah satu kutipan pada rubrik Padhalangan
di media massa.
Dasamuka
ora bisa bangga, awake kaya didhadhung kenceng sing saya suwe saya njiret
awake.
‘Dasamuka
tidak berdaya, raganya seperti diikat kencang yang semakin lama semakin
menjerat’.
b) Konotasi
adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi atau
nilai rasa tertentu. Konotasi merupakan kesan-kesan atau asosiasi-asosiasi, dan
biasanya bersifat emosional yang ditimbulkan oleh sebuah kata di samping
batasan kamus atau definisi utamanya. Konotasi mengacu pada makna kias atau
makna bukan sebenarnya. Berikut ini contoh konotasi yang diambil dari salah
satu kutipan pada rubrik Padhalangan di media massa.
Ngakua mumpung durung tak
potheng-potheng bathangmu.
c) Kata
abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata abstrak sukar
digambarkan karena referensinya tidak dapat diserap dengan panca indra manusia.
Kata-kata abstrak merujuk kepada kualitas (panas, dingin, baik, buruk),
pertalian (kuantitas, jumlah, tingkatan), dan pemikiran (kecurigaan, penetapan,
kepercayaan). Kata-kata abstrak sering dipakai untuk menjelaskan pikiran yang
bersifat teknis dan khusus. Berikut ini contoh kata abstrak.
Lurusing ati lan murnining budi
iku rerenggan urip kang sayekti.
‘Lurusnya hati dan murninya budi
adalah perhiasan hidup yang sesungguhnya’.
d) Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada
sesuatu yang dapat dilihat atau dirasakan oleh satu atau lebih dari pancaindra.
Kata-kata konkrit menunjuk kepada barang yang aktual dan spesifik dalam
pengalaman. Kata konkrit digunakan untuk menyajikan gambaran yang hidup dalam
pikiran pembaca melebihi kata-kata yang lain. Berikut ini contoh kata konkrit
yang diambil dari salah satu kutipan geguritan yang bertema pengalaman pada
media massa.
Obah ingering jinantra donya,
datan siwah lan rodha kreta.
‘Berubahnya roda dunia tidak
berbeda dengan roda kereta’.
e) Kata
umum adalah kata yang mempunyai cakupan ruang lingkup yang luas. Kata-kata umum
menunjuk kepada banyak hal, kepada himpunan, dan kepada keseluruhan. Berikut
ini contoh kata umum.
Wit-witan
sing maune ngrembuyung kebak gegodhongan saiki garing, amarga diobong dening
manungsa.
‘Pohon
-pohon yang tadinya rindang, berdaun lebat, sekarang kering, karena dibakar
oleh manusia’.
f) Kata
khusus adalah kata-kata yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus
dan konkrit. Kata khusus memperlihatkan kepada objek yang khusus. Berikut ini
contoh kata khusus.
Kabeh
padha ngayunake donga nyenyuwun supaya Ridwan tinampa Gusti Allah lan di
papanake ana papan sing murwat.
‘Semua
memanjatkan do’a supaya Ridwan diterima Allah dan ditempatkan di tempat yang
pantas’.
g) Kata
ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam
tulisan-tulisan ilmiah.
h) Kata
populer adalah kata-kata yang umum dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau
oleh orang kebanyakan. Berikut ini contoh kata-kata populer.
Ana ing donya iki sing nduweni
kuwasa mung Gusti Allah
‘Di dunia ini yang mempunyai
kekuasaan hanyalah Allah’
i) Jargon
adalah kata-kata teknis atau rahasia dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam
bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus
lainnya. Berikut ini contoh kata-kata jargon yang diambil dari salah satu
kutipan artikel pada media massa bertopik kesehatan.
Teh
mujudake sumber alami kafein, teofilin lan zat anti-oksida sing jenenge
katekin, kanthi kadar lemak, karbohidrat utawa protein meh nol persen.
‘Teh
menunjukkan sumber alami kafein, teofilin dan zat anti-oksida yang bernama
katekin, dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein hampir nol
persen.’
j) Kata
slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun secara khas,
bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan, kata slang juga merupakan
kata-kata yang tinggi atau murni. Berikut ini contoh kata slang.
Jebule Doni kuwi isih gaptek
babagan komputer
k) Kata
asing ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing yang masih dipertahankan
bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa aslinya. Berikut ini contoh
kata asing.
Wektu
iki aku pacaran karo bocah sing miturutku alim, nganggo busana muslim lan yen
rembugan alus, ora yak-yakan.
‘Sekarang
saya berpacaran dengan anak yang menurutku alim, memakai busana muslim, dan
jika berkata halus, tidak senang bermain’.
l) Kata
serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud atau
struktur bahasa Indonesia. Berikut ini contoh kata serapan.
Kembang
peparinge wong tuwa sing ginadhang ngrenggani kedhatoning kalbu.
‘Bunga
pemberian orang tua yang diharapkan menghiasi kerajaan hati’.
Daftar
Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar