KEPEMIMPINAN
Ø Arti Penting Kepemimpinan
Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu
keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Di dalam kata
kepemimpinan terdapat kata pemimpin, pemimpin adalah orang yang memiliki
keahlian dalam mempengaruhi orang lain dalam suatu usaha bersama untuk mencapai
tujuan. Cara pemimpin dalam mempengaruhi
orang lain yang biasa disebut dengan kepemimpinan. Dengan mengembangkan
kemampuan dalam mempengaruhi, dapat diperoleh suatu kepemimpinan. Berikut arti kepemimpinan menurut beberapa ahli,
antara lain :
1. Menurut Sarros dan Butchatsky (1996)
Adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi
aktifitas anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk
memberikan manfaat individu dan organisasi.
⁽³⁾
2. Menurut
George P Terry, Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain
untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.⁽¹⁾
3. Menurut
H.Koontz dan C. O'Donnell, Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain
agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum.⁽¹⁾
4. Menurut
R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik, Kepemimpinan sebagai pengaruh antar
pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi
ke arah tercapainya sesuatu tujuan. ⁽¹⁾
Arti penting kepemimpinan merupakan salah
satu unsur penentu keberhasilan dalam organisasi, bahkan dalam melakukan
perubahan. Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan
yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, memelihara dan
mengembangkan usaha dan iklim yang kooperatif dalam kehidupan organisasional⁽⁸⁾.
Ø Tipologi Kepemimpinan
Dalam
prakteknya terdapat tipe-tipe kepemimpinan di antaranya adalah sebagian berikut
(Siagian,1997) ⁽6⁾ :
1. Tipe
Otokratis.
Ciri dari
tipe otokratis : Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan
tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat
semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung
kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering
mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
2. Tipe
Militeristis
Seorang
pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki
sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih
sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada
pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut
disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari
bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3. Tipe
Paternalistis.
Ciri seorang
dengan tipe paternalistis : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak
dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan
kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering
bersikap maha tahu.
4. Tipe
Karismatik.
Hingga
sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang
pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian
mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai
pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula
tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena
kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang
karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi
dengan kekuatan gaib (supra natural powers).
5. Tipe
Demokratis.
Pengetahuan
tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah
yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan
bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk
yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan
tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya,
senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu
berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan,
ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat
kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain,
selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan
berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Bila dilihat dari tipe-tipe kepemimpinan di atas, pasti kita
mengidamkan pemimpin dengan tipe kepemimpinan yang demokratis. Dengan kepemimpinan
demokratis selalu ingin maju dengan jalan yang baik, dalam artian bahwa setiap
mengambil langkah maju dipertimbangkan segala aspek yang menyangkut langkah
yang diambilnya. Oleh karena itu tipe kepemimpinan inilah yang selalu lebih
banyak sukses dan maju dibandingkan tipe kepemimpinan lainnya.
Ø Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepemimpinan
Suwatno (2001:161), mengatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut ⁽⁷⁾:
1.
Faktor genetis
Adalah faktor yang
menampilkan pandangan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena latar belakang keturunannya.
2.
Faktor sosial
Faktor ini pada hakikatnya
semua orang sama dan bisa menjadi pemimpin. Setiap orang memiliki kemungkinan
untuk menjadi seorang pemimpin, dan tersalur sesuai lingkungannya.
3.
Faktor bakat
Faktor yang berpandangan bahwa seseorang hanya
akan berhasil menjadi seorang pemimpin yang baik, apabila orang itu memang dari
sejak kecil sudah membawa bakat kepemimpinan.
Faktor-faktor di atas lah
yang nantinya akan mempengaruhi gaya kepemimpinan seseorang. Kepemimpinan dapat
berasal sejak kecil atau dapat pula dibentuk dari sikap/perilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
Ø Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam
Organisasi
Beberapa implikasi manajerial yang dapat diberikan
sebagai masukan bagi kemajuan organisasi :
a. Hal pertama yang harus dipahami bahwa
setidaknya pemimpin memahami konsep kepemimpinan sesuai dengan kondisi
organisasi dan orang-orang yang berada di bawahnya. Guna memperlancar kegiatan
dalam organisasi.
b. Berdasarkan
tipe-tipe kepemimpinan yang ada, sebaiknya pemimpin menyadari bagaimana cara ia
memimpin, apakah baik untuk organisasi atau tidak. Hal ini dapat mempengaruhi
kemajuan organisasi ke depannya.
c. Yang tidak luput dari kepemimpinan yaitu
faktor apa saja yang mempengaruhi kepemimpinan tersebut. Bila faktor tersebut
sudah ada sejak kecil atau merupakan bakat, maka kepemimpinan itu terus diasah
dan dikembangkan. Atau bila faktor tersebut baru dibentuk pada saat menghadapi
kondisi yang mengharuskan memiliki jiwa kepemimpinan, maka bentuklah
kepemimpinan tersebut sesuai dengan kondisi yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
diakses
tanggal 13/03/2014 pukul 12.55
diakses tanggal 13/04/2014 pukul 13.19
diakses tnggal
13/03/2014 pukul 13.15
4. Irawaty
A. Kahar, 2008, Konsep Kepemimpinan dalam
Perubahan Organisasi (Organizational Change) pada Perpustakaan Perguruan Tinggi,
Junal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 4. diakses pada tanggal 13/04/2014
pukul 13.30
5. George
R. Terry, penerjemah : J. Smith D.F.M. , 1990, Prinsip-Prinsip Manajemen, Jakarta, Bumi Aksara
6. http://blog.sivitas.lipi.go.id/blog.cgiisiblog&1253275195&&&1036006290&&1351745423&ayur001 diakses tanggal 13/04/2014 pukul 13.13
7. http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=57797 diakses tanggal 13/04/2014 pukul 13.24
8. Prof.
Dr. Sondang P. Siagian, 1995, Organisasi,
Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi-Cet. 13, Jakarta, Toko Gunung Agung
9. Miftah
Thoha, 1996, Perilaku Organisasi: Konsep
Dasar dan Aplikasinya-Cet.6, Jakarta, RajaGrafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar