Jadikan Inspirasimu

Minggu, 11 Mei 2014

Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

   Ø  DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan dalam kepemimpinan adalah penting bagi kelangsungan suatu organisasi. Semakin tinggi posisi pemimpin dalam kepemimpinan organisasi maka tugas utamanya semakin banyak berkaitan dengan pengambilan keputusan. Seorang pemimpin haruslah memiliki dasar-dasar yang pasti dalam  pengambilan keputusan. Berikut definisi-definisi pengambilan keputusan :

     1.      Shull dalam dalam Ety Rochaety (2008:151) mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah proses   kesadaran manusia terhadap fenomena individual maupun sosial berdasarkan kejadian faktual dan nilai pemikiran yang mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau beberapa alternatif sebagai jalan keluar       untuk memecahkan masalah yang dihadapi. ¹
     2.      Menurut George R. Terry dalam Ety Rochaety (2008: 151), pengambilan keputusan adaah pemilihan alternatif perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.¹
       3.      Menurut Lipman (1985:81) pengambilan keputusan adalah sebuah proses untuk memecahkan masalah melalui sebuah sistem yang dirancang melalui pilihan dari beberapa alternatif jawaban yang sudah disusun berdasarkan sistem keluaran (output).²

Jadi, pengambilan keputusan adalah suatu proses yang dilakukan manusia untuk mempertahankan kelangsungan organisasi berkaitan dengan memecahkan permasalahan yang timbul di dalamnya melalui pencarian jawaban yang paling tepat mengenai masalah tersebut.

   Ø  DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut George Terry (dalam Hasan, 2002:12-13) dasar-dasar pengambilan
keputusan adalah :
a) Intuisi. Keputusan berdasarkan perasaan subjektif dari pengambil keputusan. Sehingga sangat dipengaruhi oleh sugesti dan faktor kejiwaan, disisi lain waktu dalam pengambilan keputusan relatif lebih pendek.
b) Rasional. Pengambilan keputusan bersifat objektif, logis, transparan dan konsisten karena berhubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang.
     Pada pengambilan keputusan secara rasional terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
·         Kejelasan masalah.
·         Orientasi tujuan : kesatuan tujuan yang ingin dicapai.
·         Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya.
·         Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
·         Hasi maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.
c) Fakta. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada kenyataan objektif yang terjadi sehingga keputusan yang dimabil dapat lebih sehat, solid dan baik.
d) Wewenang. Pengambilan keputusan ini didasarkan pada wewenang dari manajer yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari bawahannya. Keputusan dapat bertahan lama namun menimbulkan rutinitas dan sering melewatkan permasalahan yang seharusnya dipecahkan
e) Pengalaman. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada pengalaman seorang manajer. Sehingga dapat memperkirakan baik buruknya keputusan.
Dilihat dari dasar-dasar pengambilan keputusan di atas bahwa pemimpin harus memikirkan banyak pertimbangan sehingga keputusan yang diambil tepat.

   Ø  JENIS-JENIS KEPUTUSAN ORGANISASI

Dilihat berdasarkan masalah yang dihadapi, yaitu :
      a.       Keputusan yang diprogramkan (program decision)
Adalah keputusan yang dibuat berdasarkan pada problem yang diketahui secara baik (well-structured problems) atau masalahnya diketahui secara jelas. Informasi juga tersedia secara mencukupi untuk digunakan dalam mengambil keputusan. Demikian pula informasinya dapat dinilai relevansinya untuk mengambil keputusan. Fakta-fakta dan angka-angka serta data diolah untuk memberikan informasi yang bermakna sehingga keputusan bisa diprogramkan.

      b.      Keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision)
Adalah keputusan yang diambil atau dibuat berdasarkan masalah yang tidak diketahui secara jelas (ill-structured problems) atau data dan informasinya kurang tersedia sebagaimana mestinya.

   Ø  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut: 

     1.   Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan           dalam pengambilan keputusan.
     2.    Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
     3.    Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain.
     4.    Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan.
    5.      Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah             menjadi tindakan fisik.
    6.      Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang  cukup lama.
    7.      Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik.
    8.    Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul.
    9.      Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
          Faktor-faktor inilah yang sedikit banyaknya mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan.

   Ø  IMPLIKASI MANAJERIAL
Pengambilan keputusan adalah suatu proses yang dilakukan manusia untuk mempertahankan kelangsungan organisasi berkaitan dengan memecahkan permasalahan yang timbul di dalamnya melalui pencarian jawaban yang paling tepat mengenai masalah tersebut. Dalam kepemimpinan pengambilan keputusan sangatlah penting bagi kelangsungan organisasi. Pemimpin harus benar-benar mengerti masalah apa yang dihadapi dan keputusan apa yang harus diambil secara cepat dan tepat.
Proses pengambilan keputusan dimulai dari identifikasi masalah : masalah yang dihadapi dalam organisasi harus diidentifikasi atau dianalisis. Sehingga pemimpin atau pengambil keputusan mengerti dan memahami langkah apa yang harus dilakukan setelah itu. Lalu merumuskan masalah yang telah diidentifikasi, agar langkah selanjutnya tidak melenceng dari masalah yang dihadapi. Selanjutnya dibuat keputusan dengan berbagai macam jawaban alternatif, pembuat keputusan harus dapat memilih salah satu jawaban alternatif yang paling tepat yang selanjutnya dilaksanakan dan dievaluasi pelaksanaannya sebagai bahan refleksi.
Oleh karena itu, dalam hal pengambilan keputusan ini pemimpin harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi ke depannya. Karena pengambilan keputusan yang tepat atau tidak tepat menentukan nasib kelangsungan organisasi.



DAFTAR PUSTAKA

   1.  Rochaety, Ety .(2008). SIM Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
  2. Lipman, J.M. dan Rankin, R.E,. (1985). The principalship concepts, competencies, and cases. New York: Longman
  3. Hilda Karli, Pertimbangan dan Strategi Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah, Jurnal Pendidikan Penabur - No.21/Tahun ke-12/Desember 2013
  4.   http://sulut.kemenag.go.id/file/file/Katolik/xcjq1363633187.pdf     diakses pada tanggal 10 Mei 2014 Pukul 19.30
  7.  Prof. Dr. Sondang P. Siagian, 1995, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi-Cet. 13, Jakarta, Toko Gunung Agung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar