Nama :
Raysa Aprilia
NPM : 16112034
Kelas : 1
KA 06
Ilmu Sosial Dasar
Masalah Individu, Keluarga & Masyarakat
1. PENGERTIAN INDIVIDU
Dalam
bahasa latin individu berasal dari kata individuum, yang artinya tak berbagi.
Dalam bahasa inggris individu berasal dari kata in dan divided.
Yang artinya tidak berbagi.jadi individu artinya tidak terbagi atau satu
kesatuan. Manusia sebagai makhluk individu memliki unsur jasmani dan rohani, unsur
fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan manusia individu
manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. individu mengandung arti
bahwa unnsur yang ada dalam diri individu tidak terbagi. Jadi sebutan individu
hanya tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan jasmani dan rohani, keutuhan
fisik dan psikisnya, keutuhan raga dan jiwanya. walaupun secara umum manusia
itu memiliki perangkat fisik yang sama, tetapi jika perhatian kita tunjukan
pada perhatian yang lebih detail, maka akan terdapat perbedaan. Perbedaan itu
terletak pada bentuk, ukuran, sifat. Seorang individu adalah perpaduan antara
genotif dan fenoti genotid adalah faktor yang di bawa individu sejak lahir, ia
merupakan faktor keturunan dibawa sejak lahir. berupa sifat atau karakter kita
yang mirip orang tua kita. Kalau seorang individu memiliki ciri fisik dan
karakter atau sifat yang di bawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan
karakter atau sifat yang di pengaruhi oleh faktor lingkungan (fenotipe). Faktor
lingkungan ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari
seseorang. Karakteristik khas dari seseorang ini sering kita sebut dengan kepribadian.
2. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga
adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang terikat dengan
adanya hubungan perkawinan atau darah. Keluarga yang terdiri dari Ayah, ibu dan
anak biasanya di sebut dengan keluarga inti. Keluarga ini memiliki fungsi
dimana individu-individu itu pada dasarnya dapat menikmati bantuan utama dari
sesamanya,serta keamanan dalam hidupnya. Selain itu dalam keluarga inti,
anak-anak yang masih belum berdaya mendapat pengasuhan dan pendidikan pertama
kali, Mattewatie anna ( dalam Kuntjraningrat1990 :110) Namun menurut sebagian
masyarakat bahwa yang di sebut keluarga tidak hanya terdiri dari ayah, ibu dan
anak akan tetapi orang yang hidup serumah bisa saja di sebut keluarga dengan
ada atau tidaknya hubungan darah. Dalam suatu keluarga, apa lagi keluarga itu
tidak terdiri dari ayah-ibu dan anak masih ada orang lain yang hidup bersama
dalam satu rumah, maka dirasa cukup rawan konflik. Ini tentunya dalam keluarga
tersebut ada aturan-aturan tertentu yang harus di patuhi, namun belum tentu
diterima oleh anggota di keluarga inti. Pada kehidupan keluarga inti terdapat
berbagai macam norma atau aturan yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai itu
seperti: keagamaan, sopan santun (tata karma), sosialisasi, pendidikan,
kejujuran dan lainnya.
Ada
bebrapa faktor dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, antara
lain :
1. Agama
2. Tata
karma.
3. Perlindungan.
4. Keharmonisan.
5. Reproduksi
6. Sosialisasi
dan pendidikan
3. PENGERTIAN
MASYARAKAT
Masyarakat adalah
sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama,
dan memiliki budaya. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata
dalam bahasa Arab, musyarak. Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian
dan dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya. Ilmu untuk
mempelajari masyarakat adalah Sosiologi.
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
§
Kumpulan
sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
§
Kesatuan
sosial yang mempunyai hubungan erat
§
Kumpulan
individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup
lama.
HUBUNGAN
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Individu
barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya
itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat.
Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari
keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.
1. Hubungan
individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga,
yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan
ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga
yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada
akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
2. Hubungan
individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara
terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan
keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi
dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk
individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan
dapat berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja,
ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
3. Hubungan
individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan
hidup sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial terbatas, memiliki
kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama.
Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang
saling berhubungan secara independen.
4. Hubungan
individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam
sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia
sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat
hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu.
Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga,
hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan hak
masyarakat.
KESIMPULAN
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan
masyarakat memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara
komponen-komponen tersebut.
Individu
tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyrakat yang
menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha
mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras
dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada
dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur
dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.
Sumber :
- http://yuliantidwisaputris.blogspot.com/2010/11/masalah-individu-keluarga-masyarakat.html Selasa, 09 November 2010 21:43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar