Jadikan Inspirasimu

Selasa, 05 November 2013

Konflik dan Motivasi

Konflik dan Motivasi

Pengertian Konflik

1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.

Pengertian Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. 

Contoh permasalahan

Dari berbagai macam organisasi, penemuan tentang sebuah konflik itu merupakan sebuah hal yang lazim. Dari yang sederhana seperti hubungan yang terjalin dalam sebuah “ jabatan “ yang dikatakan disini adalah mengenai hubungan dari bawahan dan atasan. Konflik jenis ini relatif sulit karena sering tidak dinyatakan secara terbuka. 
Umumnya  pihak karyawan lebih cenderung untuk diam, meskipun mengalami pertentangan dengan pihak atasan. Dari situ saja bisa terjadi konflik yang dapat menimbulkan permasalahan dalam sebuah organisasi jika ditelaah banyak sekali konflik – konflik yang terjadi dari hal tersebut yang bisa dikaji serta di pahami untuk menjadikan suatu organisasi yang lebih baik lagi.

Konflik yang bisa timbul
- misscommunication
- tidak tercapainya target atau tujuan organisasi
- ketidakharmonisan lingkungan
- perpecahan sub grup organisasi

Penanganan Permasalahan atau solusi
- Dalam sebuah miscommunication atau bisa dibilang tidak adanya komunikasi yang baik antara kedua pihak yang menyebabkan hal utama permasalahan atau konflik dalam organisasi. Dalam hal ini sebuah solusi yang dapat dilakukan adalah sebuah pendekatan yang baik antara hubungan bawahan dan atasan dan penghapusan border line yang menyebabkan adanya garis pembatas antara dua pihak yang tengah terkait masalah tersebut. Keterbukaan yang terutama untuk mengatasi konflik yang timbul dari hal ini. Serta pengertian dari pihak atasan yang terkadang mementingkan ego untuk merasa berada di tingkat yang tertinggi dan tidak bisa menerima masukan dari bawahan dalam menyikapi “ego“ nya itu.
- Tidak tercapainya tujuan organisasi disebabkan karna konflik vertical ini mungkin saja terjadi apabila permasalahan tidak cepat dilaksanakan, yang nantinya berpengaruh terhadap pencapaian target. Dalam mengatasinya bisa kita lakukan sebuah musyawarah dan pembicaraan mengenai konflik tersebut dan dari situlah maka bisa dilakukan pencegahan terhadap permaslahan yang nantinya bisa berakibat terjadinya penurunan pencapaian target dari sebuah organisasi itu sendiri.

- Ketidakharmonisan lingkungan merupakan akar cabang dari masalah seperti miskomunikasi yang telah dibiarkan begitu saja tumbuh. Dengan menjalin hubungan yang baik atau diadakannya pihak ketiga yang bisa membantu mengatasi permasalahan maka hal ini bisa dihindarkan.

- Perpecahan sub group organisasi, dalam hal ini maksud sub group organisasi adalah bagian dalam sebuah kelompok yang sedang terjadi suatu konflik. Perpecahan yang terjadi ini karena kurangnya penanganan serius terhadap masalah yang terjadi maka terciptalah keretakan dan kerusakan berat dlam tubuh sebuah organisasi. Langkah yang dapat diambil dalam Hal ini adalah dengan dilakuakan langkah awal dalam menemukan akar permaslahan yang terjadi antara atasan dan bawahan yang ada di dalam lingkup konflik. Dengan menemukan akar permasalahan.

Kesimpulan
Konflik yang terjadi dalam kasus diatas bisa juga dikatakan sebagai konflik antar individu ke individu dimana terjadinya suatu perbedaan kepribadian atau pemikiran antara satu individu yang satu dengan yang lainya. Namuan tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya sebuah konflik individu ke kelompok. 

Terlepas dari itu semua penulis lebih mengkhususkan konflik ini kepada sebuah konflik vertical yang dimana konflik yang terjadi disebabkan karena karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi yang dimisalkan antara atasan dengan bawahan. Kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat dieliminasi. Namun sebenarnya tidak semua konflik merugikan organisasi. 

Karena sebuah Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan, sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan permasalahan yang merugikan kepentingan organisasi. 

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar