Jadikan Inspirasimu

Kamis, 28 November 2013

TUGAS TOU1 - 3

v  PERBEDAAN KEKUASAAN DAN WEWENANG

Kekuasaan adalah kemungkinan seorang pelaku mewujudkan keinginannya di dalam suatu hubungan sosial yang ada termasuk dengan kekuatan atau tanpa mengiraukan landasan yang menjadi pijakan kemungkinan itu.
Wewenang merupakan hak jabatan yang sah untuk memerintahkan orang lain bertindak dan untuk memaksa pelaksanaannya. Dengan wewenang, seseorang dapat mempengaruhi aktifitas atau tingkah laku perorangan dan grup.
Sumber kekuasaan terdiri dari harta benda, status, wewenang legal, charisma, dan pendidikan. Selain itu unsur kekuasaan juga berpengaruh yaitu meliputi: rasa takut, rasa cinta, kepercayaan, dan pemujaan. Lapisan kekuasaan yaitu tipe kata, tipe oligarkis, dan tipe demokratis.

v  TEKNIK-TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
1.      Teknik –teknik kreatif
Tipe pendekatan ini mencoba untuk memanfaatkansemua hal yang tersedia untuk membantu individu dalam pengambilan keputusan kreatif.
Ada dua teknik dalam kelompok teknik kreatif ( Brainstorming dan Synectics).
·  Brainstorming, teknik ini berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok      dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
·  Synectics,didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dan dimaksudkan    untuk meningkatkan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok.
2.      Teknik-teknik partisipatif
Partisipasi sebagai suatu teknik berarti bahwa individu-individu atau kelompok-kelompokdilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Teknik-teknik partisipatif dapat diterapkan secara informal dengan basis individual atau kelompok atau dengan basis program formal. Teknik-teknik partisipasi individual adalah berbagai teknik dengan mana bawahan entah bagaimana mempengaruhi pengambilan keputusan atasan. Sedangkan Partisipasi Kelompok menggunakan teknik-teknik konsultatif dan Demokratik.
3.      Teknik-teknik Pengambilan keputusan Modern
Dalam era computer sekarang ini . berbagai metode kuantitatif untuk pengambilan keputusan telah sangat berkembang.

Teknik-teknik Modern yang akan dibahas berikut adalah 
·                       Teknik Delphi.  Meskipun Delphi pertama kali dikembangkan oleh N. C. Dalkey dan rekan-rekannya dalam tahun 1950, baru pada decade sekarang menjadi terkenal sebagai suatu teknik untuk membantu pengambilan keputusan-keputusan yang mengandung esiko dan ketidakpastian, missal forecasting jangka panjang.
·                      Teknik Kelompok Nominal,  suatu teknik modern lain yang berhubungan erat dengan Delphi adalah teknik kelompok nominal (nominal group technique) atau sering disebut proses pengambilan keputusan kelompok NGT.

v  UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1.      Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.

2.      Komunikator
Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
1. Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan.
2. Penguasaan Masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul-betul menguasai masalahnya.
3. Penguasaan Bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik, bahasa ini dapat dimengerti oleh komunikan. Komunikator mutlak menguasai istilah-istilah umum yang digunakan oleh lingkungan tertentu atau khusus. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan yang ingin kita sampaikan kepada audience itu.
Keefektifan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi tetapi juga oleh kemampuan diri si komunikator.
3.       Komunikan
Komunikan manusia ia berakal budi komunikator ditunjukan. kepada siapa pesan Komunikator disebut juga penerima.
4.      Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti dari pesan yang sebenarnya menjadi pengarah didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku konsumen.
1.      Penyampaian Pesan
Melalui Lisan, face to face, melalui media dsb.
2. Bentuk Pesan
• Informatif
• Persuasif
• Koersif
5.      Channel atau Saluran
Chanel adalah saluran penyampaian pesan, dapat disebut juga dengan media. Media dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu media umum dan media massa. Media umum digunakan oleh segala bentuk komunikasi. Media Massa digunakan untuk komunikasi massa.

6.      Komunikasi
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu personal, kelompok dan massa.
Dari sasarannya dapat di arahkan kedalam komunikasi personal, kelompok dan komunikasi massa.
a.         Komunikasi Personal
Komunikasi yang ditujukan kepada satu orang saja(tunggal).
b.         Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu.
c.         Komunikasi Massa
Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa.
7.      Efek
Efek merupakan hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidaknya dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku sesuai maka komunikasi itu berhasil. Efek ini dapat dilihat dari personal opinion, publik opinion dan majority opinion.
1.      Personal Opinion
Pendapat pribadi, hal ini merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi. Ini merupakan pendapat seseorang terhadap suatu masalah tertentu.
2. Public Opinion
Pendapat umum, merupakan penilaian sosial mengenai sesuatu yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan secara individu secara sadar.
3. Majority Opinion
Merupakan pendapat sebagian besar dari masyarakat umum.

Sumber :


Selasa, 05 November 2013

Konflik dan Motivasi

Konflik dan Motivasi

Pengertian Konflik

1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.

Pengertian Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. 

Contoh permasalahan

Dari berbagai macam organisasi, penemuan tentang sebuah konflik itu merupakan sebuah hal yang lazim. Dari yang sederhana seperti hubungan yang terjalin dalam sebuah “ jabatan “ yang dikatakan disini adalah mengenai hubungan dari bawahan dan atasan. Konflik jenis ini relatif sulit karena sering tidak dinyatakan secara terbuka. 
Umumnya  pihak karyawan lebih cenderung untuk diam, meskipun mengalami pertentangan dengan pihak atasan. Dari situ saja bisa terjadi konflik yang dapat menimbulkan permasalahan dalam sebuah organisasi jika ditelaah banyak sekali konflik – konflik yang terjadi dari hal tersebut yang bisa dikaji serta di pahami untuk menjadikan suatu organisasi yang lebih baik lagi.

Konflik yang bisa timbul
- misscommunication
- tidak tercapainya target atau tujuan organisasi
- ketidakharmonisan lingkungan
- perpecahan sub grup organisasi

Penanganan Permasalahan atau solusi
- Dalam sebuah miscommunication atau bisa dibilang tidak adanya komunikasi yang baik antara kedua pihak yang menyebabkan hal utama permasalahan atau konflik dalam organisasi. Dalam hal ini sebuah solusi yang dapat dilakukan adalah sebuah pendekatan yang baik antara hubungan bawahan dan atasan dan penghapusan border line yang menyebabkan adanya garis pembatas antara dua pihak yang tengah terkait masalah tersebut. Keterbukaan yang terutama untuk mengatasi konflik yang timbul dari hal ini. Serta pengertian dari pihak atasan yang terkadang mementingkan ego untuk merasa berada di tingkat yang tertinggi dan tidak bisa menerima masukan dari bawahan dalam menyikapi “ego“ nya itu.
- Tidak tercapainya tujuan organisasi disebabkan karna konflik vertical ini mungkin saja terjadi apabila permasalahan tidak cepat dilaksanakan, yang nantinya berpengaruh terhadap pencapaian target. Dalam mengatasinya bisa kita lakukan sebuah musyawarah dan pembicaraan mengenai konflik tersebut dan dari situlah maka bisa dilakukan pencegahan terhadap permaslahan yang nantinya bisa berakibat terjadinya penurunan pencapaian target dari sebuah organisasi itu sendiri.

- Ketidakharmonisan lingkungan merupakan akar cabang dari masalah seperti miskomunikasi yang telah dibiarkan begitu saja tumbuh. Dengan menjalin hubungan yang baik atau diadakannya pihak ketiga yang bisa membantu mengatasi permasalahan maka hal ini bisa dihindarkan.

- Perpecahan sub group organisasi, dalam hal ini maksud sub group organisasi adalah bagian dalam sebuah kelompok yang sedang terjadi suatu konflik. Perpecahan yang terjadi ini karena kurangnya penanganan serius terhadap masalah yang terjadi maka terciptalah keretakan dan kerusakan berat dlam tubuh sebuah organisasi. Langkah yang dapat diambil dalam Hal ini adalah dengan dilakuakan langkah awal dalam menemukan akar permaslahan yang terjadi antara atasan dan bawahan yang ada di dalam lingkup konflik. Dengan menemukan akar permasalahan.

Kesimpulan
Konflik yang terjadi dalam kasus diatas bisa juga dikatakan sebagai konflik antar individu ke individu dimana terjadinya suatu perbedaan kepribadian atau pemikiran antara satu individu yang satu dengan yang lainya. Namuan tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya sebuah konflik individu ke kelompok. 

Terlepas dari itu semua penulis lebih mengkhususkan konflik ini kepada sebuah konflik vertical yang dimana konflik yang terjadi disebabkan karena karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi yang dimisalkan antara atasan dengan bawahan. Kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat dieliminasi. Namun sebenarnya tidak semua konflik merugikan organisasi. 

Karena sebuah Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan, sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan permasalahan yang merugikan kepentingan organisasi. 

DAFTAR PUSTAKA