Jadikan Inspirasimu

Sabtu, 30 Maret 2013

TUGAS IBD-3



Nama          : Raysa Aprilia
NPM           : 16112034
Kelas           : 1 KA 06

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR

PKSA DI KOMUNITAS ADAT TERPENCIL
PROVINSI JAMBI

                                 

Program Kesejahteraan Sosial Anak  tahun 2011 mulai menyentuh anak-anak yang berada di Komunitas Adat Terpencil Provinsi Jambi. Melalui verifikasi dari RPSA Jambi, Dinas Sosial setempat dan para Sakti Peksos, penerima manfaat PKSA untuk Subdit Anak Memerlukan Perlindungan Khusus    ( AMPK-KAT) di Jambi berjumlah 141 anak yang berlokasi di 3 tempat yaitu: Dusun sungai Beruang desa Tanjung Lebar, Dusun Penggeretan Desa Pelempang keduanya berada di kabupaten Muaro Jambi. Dan satu lagi di Mentawak yang berada di Kabupaten Bungo.
Secara umum, mata pencaharian orang tuanya adalah menyadap karet, buruh kelapa sawit (berondol sawit), berburu di hutan,dan ada juga yang orang tuanya tidak memiliki pekerjaan. Letak geografis atau lokasi tempat tinggal anak  penerima manfaat sangat jauh dari pusat kota Jambi, selain itu juga medannya   sulit di jangkau  dan  terpencil. Kendaraan roda empat yang bisa menjangkau lokasi hanya jenis tertentu saja seperti  mobil Ranger/Reschue.
Dalam setiap melakukan penjangkauan, verifikasi maupun home visit, para  Sakti peksosnya harus  tinggal di pedalaman dan tinggal di salah satu rumah warga selama berminggu-minggu. Selama tinggal bersama dengan masyarakat KAT tersebut, otomatis para Sakti Peksosnya harus   mengikuti kebiasaan sehari-hari Suku Anak Dalam  tersebut seperti: mandi di sungai, makan bareng sama warga, bahkan berburu. Orangtua penerima manfaat dan warga setempat merasa bangga dan senang dengan adanya bantuan tersebut, meskipun Sakti  Peksos kesulitan untuk membelanjakan kebutuhan dasar anak dengan lokasi yang sangat  jauh untuk belanja kebutuhan anak-anak tersebut.
Kedatangan Sakti Peksos disana  disambut baik oleh warga, mereka senang dengan kehadiran Sakti Peksos yang memberikan pendampingan sosial,  memberikan nuansa baru yang sangat bermanfaat kepada anak-anak mereka dengan PKSA AMPK-KAT sebagai bukti perhatian Pemerintah Pusat kepada salah satu suku tradisional bangsa Indonesia yang patut untuk dilestarikan.
Kondisi anak penerima manfaat sebelum mendapatkan bantuan PKSA sangat memprihatinkan dimana kebutuhan dasar mereka belum tercukupi dengan baik seperti kebutuhan akan sandang, pangan, papan. Setelah mereka mendapatkan bantuan, senyum  mereka mengembang karena memiliki pakaian baru, mendapatkan penambahan gizi, perlengkapan sekolah, perlengkapan kebersihan, perlengkapan mandi dll, mereka pun kesekolah tidak lagi memakai sandal tetapi sudah memakai sepatu.          
Komentar :
            Masalah kesejahteraan anak di daerah terpencil masih menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Masalah ini terjadi karena kurangnya pemerataan kesejahteraan dari pemerintah dan kurang terjamahnya daerah terpencil dari tangan pemerintah maupun masyarakat luar.
            Kesejahteraan anak Indonesia sangatlah penting untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dengan bantuan peningkatan kesejahteraan dapat meningkatkan gizi, pendidikan, ekonomi, dll.
            Seperti artikel di atas pemerataan kesejahteraan anak mulai dilaksanakan melalui organisasi dan pemerintah itu sendiri. Hal ini dapat dijadikan inspirasi bagi orang banyak untuk membantu pemerataan kesejahteraan anak agar dapat meluas disetiap daerah terpencil di Indonesia.                 
Sumber : Anisatun Hasanah, S.Sos. Sakti Peksos AMPK di Jambi (10 April)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar