Nama :
Raysa Aprilia
NPM :
16112034
Kelas : 1 KA 06
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR
Program Kesejahteraan Sosial
Anak tahun 2011 mulai menyentuh anak-anak yang berada di Komunitas Adat
Terpencil Provinsi Jambi. Melalui verifikasi dari RPSA Jambi, Dinas Sosial
setempat dan para Sakti Peksos, penerima manfaat PKSA untuk Subdit Anak
Memerlukan Perlindungan Khusus ( AMPK-KAT) di Jambi berjumlah
141 anak yang berlokasi di 3 tempat yaitu: Dusun sungai Beruang desa Tanjung
Lebar, Dusun Penggeretan Desa Pelempang keduanya berada di kabupaten Muaro
Jambi. Dan satu lagi di Mentawak yang berada di Kabupaten Bungo.
Secara
umum, mata pencaharian orang tuanya adalah menyadap karet, buruh kelapa sawit
(berondol sawit), berburu di hutan,dan ada juga yang orang tuanya tidak
memiliki pekerjaan. Letak geografis atau lokasi tempat tinggal anak
penerima manfaat sangat jauh dari pusat kota Jambi, selain itu juga medannya
sulit di jangkau dan terpencil. Kendaraan roda empat
yang bisa menjangkau lokasi hanya jenis tertentu saja seperti mobil
Ranger/Reschue.
Dalam
setiap melakukan penjangkauan, verifikasi maupun home visit, para Sakti
peksosnya harus tinggal di pedalaman dan tinggal di salah satu rumah
warga selama berminggu-minggu. Selama tinggal bersama dengan masyarakat KAT
tersebut, otomatis para Sakti Peksosnya harus mengikuti kebiasaan
sehari-hari Suku Anak Dalam tersebut seperti: mandi di sungai, makan bareng
sama warga, bahkan berburu. Orangtua penerima manfaat dan warga setempat merasa
bangga dan senang dengan adanya bantuan tersebut, meskipun Sakti Peksos
kesulitan untuk membelanjakan kebutuhan dasar anak dengan lokasi yang sangat
jauh untuk belanja kebutuhan anak-anak tersebut.
Kedatangan
Sakti Peksos disana disambut baik oleh warga, mereka senang dengan
kehadiran Sakti Peksos yang memberikan pendampingan sosial, memberikan
nuansa baru yang sangat bermanfaat kepada anak-anak mereka dengan PKSA AMPK-KAT
sebagai bukti perhatian Pemerintah Pusat kepada salah satu suku tradisional
bangsa Indonesia yang patut untuk dilestarikan.
Kondisi
anak penerima manfaat sebelum mendapatkan bantuan PKSA sangat memprihatinkan
dimana kebutuhan dasar mereka belum tercukupi dengan baik seperti kebutuhan
akan sandang, pangan, papan. Setelah mereka mendapatkan bantuan, senyum
mereka mengembang karena memiliki pakaian baru, mendapatkan penambahan gizi,
perlengkapan sekolah, perlengkapan kebersihan, perlengkapan mandi dll, mereka
pun kesekolah tidak lagi memakai sandal tetapi sudah memakai sepatu.
Komentar :
Masalah kesejahteraan anak di daerah
terpencil masih menjadi permasalahan bangsa Indonesia. Masalah ini terjadi
karena kurangnya pemerataan kesejahteraan dari pemerintah dan kurang
terjamahnya daerah terpencil dari tangan pemerintah maupun masyarakat luar.
Kesejahteraan anak Indonesia
sangatlah penting untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dengan bantuan peningkatan
kesejahteraan dapat meningkatkan gizi, pendidikan, ekonomi, dll.
Seperti artikel di atas pemerataan
kesejahteraan anak mulai dilaksanakan melalui organisasi dan pemerintah itu
sendiri. Hal ini dapat dijadikan inspirasi bagi orang banyak untuk membantu
pemerataan kesejahteraan anak agar dapat meluas disetiap daerah terpencil di
Indonesia.
Sumber : Anisatun Hasanah, S.Sos. Sakti
Peksos AMPK di Jambi (10 April)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar