Jadikan Inspirasimu

Minggu, 13 April 2014

Kepemimpinan

KEPEMIMPINAN
  Ø  Arti Penting Kepemimpinan

Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Di dalam kata kepemimpinan terdapat kata pemimpin, pemimpin adalah orang yang memiliki keahlian dalam mempengaruhi orang lain dalam suatu usaha bersama untuk mencapai tujuan.  Cara pemimpin dalam mempengaruhi orang lain yang biasa disebut dengan kepemimpinan. Dengan mengembangkan kemampuan dalam mempengaruhi, dapat diperoleh suatu kepemimpinan. Berikut  arti kepemimpinan menurut beberapa ahli, antara lain :
1.      Menurut Sarros dan Butchatsky (1996)
Adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktifitas anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi. ³
2.      Menurut George P Terry, Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.⁽¹⁾
3.      Menurut H.Koontz dan C. O'Donnell, Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum.⁽¹⁾
4.      Menurut R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik, Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya sesuatu tujuan. ⁽¹⁾
Arti penting kepemimpinan merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan dalam organisasi, bahkan dalam melakukan perubahan. Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan usaha dan iklim yang kooperatif dalam kehidupan organisasional⁽⁸⁾.

  Ø  Tipologi Kepemimpinan

Dalam prakteknya terdapat tipe-tipe kepemimpinan di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997) ⁽6⁾ :

1. Tipe Otokratis.
Ciri dari tipe otokratis : Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

2. Tipe Militeristis
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

3. Tipe Paternalistis.
Ciri seorang dengan tipe paternalistis : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

4. Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers).

5. Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

       Bila dilihat dari tipe-tipe kepemimpinan di atas, pasti kita mengidamkan pemimpin dengan tipe kepemimpinan yang demokratis. Dengan kepemimpinan demokratis selalu ingin maju dengan jalan yang baik, dalam artian bahwa setiap mengambil langkah maju dipertimbangkan segala aspek yang menyangkut langkah yang diambilnya. Oleh karena itu tipe kepemimpinan inilah yang selalu lebih banyak sukses dan maju dibandingkan tipe kepemimpinan lainnya.

  Ø  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Suwatno (2001:161), mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut ⁽⁷⁾:
1.         Faktor genetis
Adalah faktor yang menampilkan pandangan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena latar belakang keturunannya.
2.         Faktor sosial
Faktor ini pada hakikatnya semua orang sama dan bisa menjadi pemimpin. Setiap orang memiliki kemungkinan untuk menjadi seorang pemimpin, dan tersalur sesuai lingkungannya.
3.         Faktor bakat
Faktor yang berpandangan bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi seorang pemimpin yang baik, apabila orang itu memang dari sejak kecil sudah membawa bakat kepemimpinan.

Faktor-faktor di atas lah yang nantinya akan mempengaruhi gaya kepemimpinan seseorang. Kepemimpinan dapat berasal sejak kecil atau dapat pula dibentuk dari sikap/perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

  Ø  Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi 
Beberapa implikasi manajerial yang dapat diberikan sebagai masukan bagi kemajuan organisasi :
a.  Hal pertama yang harus dipahami bahwa setidaknya pemimpin memahami konsep kepemimpinan sesuai dengan kondisi organisasi dan orang-orang yang berada di bawahnya. Guna memperlancar kegiatan dalam organisasi.
b.  Berdasarkan tipe-tipe kepemimpinan yang ada, sebaiknya pemimpin menyadari bagaimana cara ia memimpin, apakah baik untuk organisasi atau tidak. Hal ini dapat mempengaruhi kemajuan organisasi ke depannya.
c. Yang tidak luput dari kepemimpinan yaitu faktor apa saja yang mempengaruhi kepemimpinan tersebut. Bila faktor tersebut sudah ada sejak kecil atau merupakan bakat, maka kepemimpinan itu terus diasah dan dikembangkan. Atau bila faktor tersebut baru dibentuk pada saat menghadapi kondisi yang mengharuskan memiliki jiwa kepemimpinan, maka bentuklah kepemimpinan tersebut sesuai dengan kondisi yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

            1.      http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4334/w2_1_1_1.htm      
           diakses tanggal 13/03/2014 pukul 12.55
diakses tanggal 13/04/2014 pukul 13.19
diakses tnggal 13/03/2014 pukul 13.15
4.      Irawaty A. Kahar, 2008, Konsep Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi (Organizational Change) pada Perpustakaan Perguruan Tinggi, Junal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 4. diakses pada tanggal 13/04/2014 pukul 13.30
5.      George R. Terry, penerjemah : J. Smith D.F.M. , 1990, Prinsip-Prinsip Manajemen, Jakarta, Bumi Aksara
7.      http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=57797  diakses tanggal 13/04/2014 pukul 13.24
8.      Prof. Dr. Sondang P. Siagian, 1995, Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi-Cet. 13, Jakarta, Toko Gunung Agung
9.  Miftah Thoha, 1996, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya-Cet.6, Jakarta, RajaGrafindo Persada