PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Ø PENGERTIAN KOMUNIKASI
1.
Menurut Keith Davis, komunikasi adalah
sebagai :
“The process of passing
information and understanding from one person to another.” (hlm.344)⁽¹⁾
2. Menurut Katz dan Khan menegaskan bahwa
komunikasi adalah suatu proses sosial yang mempunyai relevansi terluas di dalam
memfungikan setiap Kelompok, organisasi atau masyarakat.(hlm.223)⁽²⁾
3. Shannon & Weaver, 1949, Komunikasi adalah
bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya,
sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan
bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan
teknologi. (pengantar Ilmu
komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.) ⁽⁵⁾
Jadi, pengertian sederhana mengenai
komunikasi organisasi adalah suatu penyampaian pesan dari satu orang kepada
orang lain mengenai kerja sama dalam suatu lingkup organisasi.
Ø JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
Jenis Komunikasi :
a.
Komunikasi lisan dan komunikasi tertulis
Komunikasi lisan adalah
komunikasi yang dilakukan dengan suara/kata-kata.
Komunikasi tertulis
adalah komunikasi yang dilakukan melalui tulisan, baik melalui kertas, atau
alat elektronik lainnya.
b.
Komunikasi Formal dan Informal
Komunikasi formal adalah
komunikasi yang terjadi menurut jalur serta aturan yang sudah ditentukan.
Komunikasi ini bertitik tolak mengenai kesediaan untuk bekerjasama dari semua
orang yang terlibat dalam organisasi itu. (hlm. 70-71)⁽⁸⁾
Komunikasi informal
adalah komunikasi yang terjadi diluar jalur serta aturan yang sudah ditetapkan.
c.
Komunikasi vertikal dan Horisontal
Komunikasi vertikal
adalah komunikasi yang dilakukan baik dari atasan ke bawahan maupun dari
bawahan ke atasan.
Komunikasi Horisontal
adalah Komunikasi yang dilakukan di antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja
yang sama. (hlm. 195)⁽⁷⁾
Proses
Komunikasi :
Proses komunikasi dapat dijelaskan
melalui pemahaman unsur-unsur komunikasi yang meliputi pihak yang mengawali
komunikasi, pesan yang dikomunikasikan, saluran yang digunakan untuk
berkomunikasi dan gangguan saat terjadi komunikasi, situasi ketika komunikasi
dilakukan, pihak yang menerima pesan, umpan dan dampak pada pengirim pesan.
Pengirim atau sender merupakan pihak yang mengawali proses komunikasi. Sebelum
pesan dikirimkan, pengirim harus mengemas ide atau pesan tersebut sehingga
dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima, Proses pengemasan ide
ini disebut dengan encoding⁽¹⁰⁾. Pesan yang disampaikan
melalui media, diterima oleh penerima (receiver). Terjadilah proses decoding
yaitu penafsiran pesan oleh penerima. Barulah penerima memberikan feedback
(respon) ke pengirim.
Ø ARTI PENTING KOMUNIKASI
Komunikasi dalam organisasi memiliki arti
penting (hlm.82)⁽³⁾, yaitu :
1.
Penyediaan data, informasi dan
faktor-faktor lain yang sangat diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan,
juga pembinaan kerja sama kelompok dan demi pemanfaatan sumber-sumber yang ada
dapat dilakukan dengan setepat-tepatnya.
2.
Penyajian data, analisis dan informasi
dalam rangka membina kesatuan gerak dan arah yang setepat-tepatnya sehingga
dalam rangka pemanfaatan segala sumber-sumber yang diperlukan dapat diadakan
koordinat dengan setepat-tepatnya pula.
3.
Dapat menghindarkan salah pengertian dan
salah pelaksanaan dalam usaha pemanfaatan dengan setepat-tepatnya terhadap
sumber-sumber dan waktu yang tersedia demi tujuan yang diinginkan
Jadi itu berarti bahawa dalam rangka
pengambilan keputusan serta pelaksanaan kegiatan pimpinan, baik berupa
perencanaan, pengorganisasian, pendorongan dan pengendalian, maka harus
senantiasa dipelihara adanya komunikasi yang setepat-tepatnya.
Ø KOMUNIKASI EFEKTIF
Berkomunikasi efektif
berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama
tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the
communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama
mengerti apa pesan yang disampaikan. ⁽6⁾
Dalam perkembangan
teknologi informasi sekarang ini, dapat membuat transformasi dalam proses
komunikasi. Adanya batasan jarak dan waktu membuat hambatan dalam berkomunikasi
secara langsung dalam organisasi.
Transformasi dalam
proses komunikasi manusia dan komunikasi organisasi adanya kemungkinan suatu
organisasi mengalami transformasi. Fulk dan Steinfield (1990) menyatakan,
“Kenyataannya, komunikasi efektif adalah komunikasi yang tujuan intinya memacu
penerapan teknologi informasi dalam organisasi.” (hlm. 8). ⁽⁷⁾
Disini dapat diartikan
komunikasi efektif adalah adanya suatu peran teknologi informasi sebagai media
komunikasi dalam organisasi. Tujuan dari komunikasi efektif adalah adanya
keseimbangan antara komunikator dengan komunikan, informasi yang diberikan
dapat diterima dengan jelas dan dimengerti, kemudahan dalam memahami pesan yang
disampaikan.
Ø IMPLIKASI MANAJERIAL
Dalam komunikasi manajerial
ada 5 tipe (hlm.357)⁽⁹⁾, yaitu :
a. Komunikasi formal (Formal
Communication), yang mengikuti rantai perintah organisasi formal.
b. Komunikasi informal (Informal
Communication), yang digunakan menejer untuk melengkapi komunikasi formal.
Mereka melakukannya dengan jalan menyelidiki bagaimana kelompok informal
bekerja dalam organisasi yang bersangkutan.
c. Komunikasi non-formal (Informal
Communication), komunikasi ini disebabkan oleh ketidaksengajaan daripada
organisasi formal yang menyebabkan terjadinya tindakan secara tidak sengaja.
Komunikasi ini bersifat efektif.
d. Komunikasi teknis (Technical
Communication), digunakan oleh orang-orang yang bekerja dalam bidang yang sama.
e.
Komunikasi tentang prosedur-prosedur dan
peraturan-peraturan (Procedural and Rules Communication), komunikasi ini
biasanya dalam bentuk buku pegangan (manual) tentang organisasi yang
bersangkutan.
Jadi implikasi manajerial merupakan pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manajer dari hasil komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Keith Davis, Human Relation at Work, McGraw-Hill Book Company, Inc. New York,
San Francisco, Toronto, London, 1962.
2. Daniel Katz dan Robert L. Kahn, The Social Psychology of Organization,
New York, Wiley, 1996.
3. Soejadi, F.X. ,1989, O&M(Organization and methods)penunjang
berhasilnya proses manajemen, Jakarta, Haji Masagung.
4. Thoha, Miftah, 1993, Perilaku organisasi : konsep dasar dan
aplikasinya, Jakarta: RajaGrafindo Persada, hlm. 161-162.
5. Chandra Purnama, Pengertian Komunikasi
Menurut Para Ahli, http://idechandra.blogspot.com/2013/03/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli.html
. Diakses pada Minggu, 16 Maret 2014 Pukul 10:57
6. Edo Parnando, Komunikasi Efektif http://edoparnando27.wordpress.com/komunikasi-efetif/
. Diakses pada Minggu, 16 Maret 2014 Pukul 11:28
7. R. Wayne Pace dan Don F. Faules, 1993, Komunikasi Organisasi : Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan, ed: Deddy Mulyana, 2001, Bandung, PT
Remaja Rosdakarya.
8. Prof. Dr. H.J. Van Der Schroeff dan Prof.
Dr. Willem H. Makaliwe, 1406-Oktober
1985, Manajemen dan Organisasi Perusahaan,
Jakarta, Ghalia Indonesia.
9.
George R.Terry. Ph.D. , ed: Dr. Winardi.
S.E. , Asas-Asas Menejemen.
10. Hassa Nurrohim dan Lina Anatan, 2009, Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi,
Jurnal Manajemen, Vol. 7. Diakses pada tanggal 16 Maret 2014 Pukul 13:41