Jadikan Inspirasimu

Selasa, 07 Mei 2013

TUGAS IBD 7


Nama          : Raysa Aprilia
NPM           : 16112034
Kelas           : 1KA 06


MANUSIA DAN KEGELISAHAN


Kegelisahan tidak lain adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi apa pun.

 Banyak yang menilai kegelisahan ada macam-macam diantaranya adalah kegelisahan negatif dan positif yang di artikan sebagai berikut :

 “Kegelisahan negatif” adalah kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada. Tentu saja hal ini merupakan ancaman bagi eksistensi manusia sebagai kesatuan yang integral.

 “Kegelisahan positif” merupakan dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi. Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.

 Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran, ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

 Dalam rangka untuk menciptakan sehat, bahagia dan harmonis realitas kita semua keinginan, kita perlu menciptakan keselarasan emosional. Proses ini dapat dibagi menjadi enam langkah dasar: auasao

1. Mengenali emosi kita.
2. Menerima mereka sebagaimana adanya.
3. Membebaskan mereka bila diperlukan.
4. Memahami bagaimana mereka diciptakan.
5. Mengubah negatif melalui pemahaman dan menciptakan lebih banyak positif.
6. Melampaui mereka.

 Kegiatan-kegiatan ini akan membantu mengatur kembali pola-pola energi kita, membebaskan kita dari cengkeraman pikiran negatif.


*      Penangkal positif cemas dan khawatir bisa:

1. Iman kebijaksanaan dan keadilan ilahi; bahwa semua akan terjadi seperti yang diperlukan dan bermanfaat bagi proses pertumbuhan kami. Keyakinan ini memungkinkan kita untuk menyerah kepada kebijaksanaan alam semesta dan merasa aman bahkan ketika eksternal kita sedang ditantang oleh situasi sulit. 

Ini tidak berarti bahwa kita tidak berusaha menciptakan realitas yang kita inginkan, tetapi hanya bahwa kita merasa yakin bahwa hasil dari usaha kita akan menjadi yang terbaik bagi pertumbuhan kita terlepas dari apakah mereka adalah apa yang kita inginkan.

2. Kepercayaan pada kemampuan kita untuk menghadapi kehidupan apa pun yang membawa kita.Mengapa kita harus yakin bahwa kita dapat menangani apa pun yang datang? Kami telah bertemu dengan begitu banyak tes dalam hidup, dan di sini kita hidup dan membaca ini. Kami telah selamat. Kita, sebagai roh, lebih besar daripada yang mungkin ada pengalaman manusia.

3. Menyadari bahwa kita layak cinta dan penerimaan seperti kami.  Banyak kecemasan kita berkaitan dengan keraguan kami tentang harga diri kita yang kita cenderung untuk mengukur dengan apa yang dipikirkan orang lain dan dengan hasil usaha kita. Menerima diri kita seperti kita menghilangkan banyak kecemasan. 

4. Hidup di dalam dan menikmati saat ini.
Ketakutan kita, penyesalan, kecemasan dan khawatir jarang ada hubungannya dengan masa kini, tetapi dengan masa lalu dan masa depan. Tetapi tidak benar-benar ada. Masa lalu ada hanya untuk tingkat yang kita bawa dalam pikiran kita. Masa depan sama-sama ilusi.

Komentar :
                Kegelisahan datang pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Kegelisahan dapat membuat manusia bimbang dan tidak tenang dalam hidup ini. Dalam bahasa sekarang kegelisahan biasa disebut dengan istilah “Galau”. Banyak remaja zaman sekarang galau karena masalah cinta. Dan masalah kegelisahan tidak saja dialami oleh remaja saja tetapi semua manusia di bumi ini yang menjalani kehidupan. Intinya jangan lari dari masalah yang anda buat, karena lari dari masalah manambah rasa gelisah anda. Mendekatkan diri pada Tuhan YME.

Sumber :

TUGAS IBD 6


Nama          : Raysa Aprilia
NPM           : 16112034
Kelas           : 1KA 06

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

*      Pengertian Tanggung Jawab
Setiap manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab, dimana rasa tanggung jawab itu harus disesuaikan dengan apa yang telah kita lakukan.Arti dari tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung segala akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.

*      Macam-macam tanggung jawab beserta contohnya
a. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
Manusia diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya dari masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan.
Contoh:
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.



b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan pengorbanan.
Contoh:
Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.

d. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada negara.
Contoh:
Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawabmelainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
Contoh:
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.

*     Jadi hubungan antara keduanya, manusia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.

Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


Komentar :
                Menurut saya, segala aktivitas atau kegiatan manusia yang dilakukan setiap harinya selalu diiringi dengan tanggung jawab. Dengan adanya tanggung jawab dapat timbul suatu kepercayaan terhadap diri manusia itu sendiri maupun orang lain. Sikap tanggung jawab harus ditanamkan sedini mungkin, agar setiap yang dilakukan selalu diiringi dengan rasa tanggung jawab.


Sumber :