Jadikan Inspirasimu

Minggu, 22 November 2015

Distributed Systems

EXERCISES FOR CHAPTER 1 : Characterization of Distributed Systems


1.11 Question

List the three main software components that may fail when a client process invokes a method in a server object, giving an example of a failure in each case. Suggest how the components can be made to tolerate one another’s failures.


1.11Answer :

The three main software components that may fail are:

  • the client process e.g. it may crash
  • the server process e.g. the process may crash
  • the communication software e.g. a message may fail to arrive


The failures are generally caused independently of one another. Examples of dependent failures:

  • if the loss of a message causes the client or server process to crash. (The crashing of a server would cause a client to perceive that a reply message is missing and might indirectly cause it to fail).
  • if clients crashing cause servers problems.
  • if the crash of a process causes a failures in the communication software.

Both processes should be able to tolerate missing messages. The client must tolerate a missing reply message after it has sent an invocation request message. Instead of making the user wait forever for the reply, a client process could use a timeout and then tell the user it has not been able to contact the server.
A simple server just waits for request messages, executes invocations and sends replies. It should be absolutely immune to lost messages. But if a server stores information about its clients it might eventually fail if clients crash without informing the server (so that it can remove redundant information). 
The communication software should be designed to tolerate crashes in the communicating processes. For example, the failure of one process should not cause problems in the communication between the survivingprocesses.

Kamis, 12 Maret 2015

Paragraf Deduktif & Induktif

PARAGRAF BERPOLA DEDUKTIF DAN INDUKTIF


     1.  Paragraf Berpola Deduktif

     Memasuki era Teknologi Informsi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat dirasakan kebutuhan dan pentingnya penggunaan TIK dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diharapkan. Melalui TIK kita dapat meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan menyenangkan. terutama penerapan high tech dan high touch approach. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap pengemasan dan penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi Informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan komunikasi dan teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran. Pembelajaran melalui media televisi/video, pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran berbasis web (e-learning), pembelajaran berbantukan komputer (CAI), pembelajaran berbasis media presentasi/elektronik (AVA) adalah beberapa bentuk pemanfaatan TIK yang perlu dikembangkan dan dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa ini.

Penjelasan : 
Paragraf berpola deduktif adalah paragraf yang berpola dari umum ke khusus, artinya paragraf yang didahului dengan kalimat umum kemudian dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas. Ciri-ciri paragraf deduktif, yaitu kalimat utama berada di awal paragraf dan kalimat utama yang disusun dari pernyataan umum kemudian disusul dengan pernyataan penjelas.

     2.  Paragraf  Berpola Induktif

       Topologi bus dirangkaikan dengan kedua ujung jaringan diakhiri dengan sebuah terminator. Topologi bintang terbentuk dari topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap setiap node atau pengguna. Topologi cincin berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Topologi mesh membentuk hubungan antarperangkat di mana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Serta topologi pohon merupakan topologi jaringan bertingkat. Semua topologi ini merupakan topologi dalam jaringan komputer.

Penjelasan :
Paragraf berpola Induktif adalah paragraf yang berpola dari khusus ke umum, artinya paragraf yang didahului dengan beberapa kalimat penjelas kemudian ditarik kesimpulan yang berupa umum. Sehingga kalimat utamanya berada di akhir paragraf.


Sumber :
1. http://setyafit.blogspot.com/2013/10/pengertian-beserta-contoh-paragraf_23.html
2. Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informai dan Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, (hlm. 5-6 & 355-360).

Senin, 12 Januari 2015

Konvensi Naskah

KONVENSI NASKAH

Sebuah karangan juga menuntut suatu persyaratan lain yaitu persyaratan formal; bagaimana supaya bentuk atau wajah dari karangan itu, sehingga kelihatan tampak lebih indah dan menarik. Persyaratan formal ini meliputi bagian-bagian pelengkap dan kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan. Semua persyaratan ini secara umum disebut dengan konvensi naskah. Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.[1]       
Dari segi persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secara formal, semi-formal, dan non-formal.[2] Yang dimaksud dengan formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut oleh konvensi. Sebaliknya, semi-formal yaitu bila sebuah karangan tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Sedangkan non-formal yaitu bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat-syarat formalnya.
Syarat Formal Penulisan Sebuah Naskah
Dalam menyusun sebuah karangan perlu adanya pengorganisasian karangan. Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis: penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang sistematis. Persyaratan formal (bentuk lahiriah) yang harus dipenuhi sebuah karya menyangkut tiga bagian utama, yaitu: Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, dan bagian pelengkap penutup.
Unsur-unsur dalam Penulisan Sebuah Karangan:
A.     Bagian Pelengkap Pendahuluan
a.   Judul Pendahuluan (Judul Sampul)
b.   Halaman Judul
Judul pendahuluan adalah nama karangan. Halaman judul pendahuluan tidak mengandung apa-apa kecuali mencantumkan judul karangan atau judul buku. Judul karangan atau judul buku ditulis dengan huruf kapital. Biasanya letaknya di tengah halaman agak ke atas. Namun, variasi-variasi lain memang kerap sekali dijumpai. 
Dalam pembuatan sebuah makalah atau skripsi, halaman judul mencantumkan nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang (penyusun), kelengkapan identitas pengarang (nomor induk/registrasi, kelas, nomor absen), nama unit studi (unit kerja), nama lembaga (jurusan, fakultas, unversitas), nama kota, dan tahun penulisan.

Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:
*        Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
*        Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
*        Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
*        Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
*    Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan makalah atau skripsi pada halaman judul:
þ   Judul diketik dengan huruf  kapital, misalnya:

UPAYA MENGATASI KEMISKINAN PADA
MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH
DI KELURAHAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR

þ   Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat, misalnya:
Makalah ini Disusun untuk Melengkapi Ujian Akhir
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Ganjil 2009
Atau
Skripsi ini Diajukan untuk Melengkapi Ujian Sarjana Ekonomi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
þ   Nama penulis ditulis dengan huruf kapital, di bawah nama dituliskan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), misalnya:
ANASTASIA INDRIANI
10709234
þ   Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi; makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
þ   Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan, fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf kapital, misalnya:
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2008
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal:
Ø      Komposisi tidak menarik.
Ø      Tidak estetik.
Ø      Hiasan gambar tidak relevan.
Ø      Variasi huruf jenis huruf.
Ø      Kata “ditulis (disusun) oleh.”
Ø      Kata “NIM/NRP.”
Ø      Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi.
Ø      Kata-kata yang berisi slogan.
Ø      Ungkapan emosional.
Ø      Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi.

c.   Halaman Persembahan (kalau ada)
d.   Halaman Pengesahan (kalau ada)
Halaman pengesahan digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah. Halaman pengesahan biasanya digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, sedangkan makalah ilmiah, dan karangan lainnya (baik non-fiksi maupun fiksi) tidak mengharuskan adanya halaman pengesahan. Penyusunan pengesahan ditulis dengan memperhatikan persyaratan formal urutan dan tata letak unsur-unsur yang harus tertulis di dalamnya.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan. Nama lengkap termasuk gelar akademis pembimbing materi/teknis, pembaca/penguji, dan ketua program jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah. Skripsi diajukan kepada sidang penguji akademis setelah disetujui oleh pembimbing dan pembaca/penguji. Penulis skripsi dinyatakan lulus jika skripsinya telah diuji di hadapan sidang terbuka/tertutup dan telah ditanda-tangani oleh semua nama yang tercantum dalam halaman pengesahan. Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
Ø      Menggaris-bawahi nama dan kata-kata lainnya.
Ø      Menggunakan titik atau koma pada akhir nama.
Ø      Tulisan melampaui garis tepi.
Ø      Menulis nama tidak lengkap.
Ø      Menggunakan huruf yang tidak standar.
Ø      Tidak mencantumkan gelar akademis.  

e.   Kata Pengantar
f.   Daftar Isi
g.   Daftar Gambar (kalau ada)
h.   Daftar Tabel (kalau ada)

B.     Bagian Isi Karangan
a.      Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab I karangan. Tujuan utama pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan, dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian itu. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan. Kesuluruhan isi pendahuluan mengantarkan pembaca kepada materi yang akan dibahas, dianalisis-sintesis, dideskripsi, atau diuraikan dalam bab kedua sampai bab terakhir.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
1)      Latar belakang masalah, menyajikan:
*  Penalaran (alasan) yang menimbulkan masalah atau pertanyaan yang akan diuraikan jawabannya dalam bab pertengahan antara pendahuluan dan kesimpulan dan dijawab atau ditegaskan dalam kesimpulan. Untuk itu, arah penalaran harus jelas, misalnya deduktif, sebab-akibat, atau induktif.
*     Kegunaan praktis hasil analisis, misalnya: memberikan masukan bagi kebijakan pimpinan dalam membuat keputusan, memberikan acuan bagi pengembangan sistem kerja yang akan datang.
*  Pengetahuan tentang studi kepustakaan, gunakan informasi mutakhir dari buku-buku ilmiah, jurnal, atau internet yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penulis hendaklah mengupayakan penggunaan buku-buku terbaru.
*     Pengungkapan masalah utama secara jelas dalam bentuk pertanyaan, gunakan kata tanya yang menuntut adanya analisis, misalnya: bagaimana...., mengapa.....
*  Tidak menggunakan kata apa karena tidak menuntut adanya analisis, cukup dijawab dengan ya atau tidak.
2)      Tujuan penulisan berisi:
*      Target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai, misalnya: mendeskripsikan hubungan X terhadap Y; membuktikan bahwa budaya tradisi dapat dilestarikan dengan kreativitas baru; menguraikan pengaruh X terhadap Y.
*  Upaya pokok yang harus dilakukan, misalnya: mendeskripsikan data primer tentang kualitas budaya tradisi penduduk asli Jakarta; membuktikan bahwa pembangunan lingkungan pemukiman kumuh yang tidak layak huni memerlukan bantuan pemerintah.
*   Tujuan utama dapat dirinci menjadi beberapa tujuan sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Jika masalah utama dirinci menjadi dua, tujuan juga dirinci menjadi dua.
3)      Ruang lingkup masalah berisi:
*      Pembatasan masalah yang akan dibahas.
*      Rumusan detail masalah yang akan dibahas.
*     Definisi atau batasan pengertian istilah yang tertuang dalam setiap variabel. Pendefinisian merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan untuk mengungkapkan suatu benda, konsep, proses, aktivitas, peristiwa, dan sebagainya dengan kata-kata.[4]

4)      Landasan teori menyajikan:
*    Deskripsi atau kajian teoritik variabel X tentang prinsip-prinsip teori, pendapat ahli dan pendapat umum, hukum, dalil, atau opini yang digunakan sebagai landasan pemikiran kerangka kerja penelitian dan penulisan sampai dengan kesimpulan atau rekomendasi.
*  Penjelasan hubungan teori dengan kerangka berpikir dalam mengembangkan konsep penulisan, penalaran, atau alasan menggunakan teori tersebut.
5)      Sumber data penulisan berisi:
*      Sumber data sekunder dan data primer.
*      Kriteria penentuan jumlah data.
*      Kriteria penentuan mutu data.
*      Kriteria penentuan sample.
*      Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan.
6)      Metode dan teknik penulisan berisi:
*  Penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan, misalnya: metode kuantitatif, metode deskripsi, metode komparatif, metode korelasi, metode eksploratif, atau metode eksperimental.
*     Teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan kuisioner; analisis data, hasil analisis data, dan kesimpulan.
7)      Sistematika penulisan berisi:
*      Gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan.

b.     Penjelasan lambang-lambang, simbol-simbol, atau kode (kalau ada).
b.   Tubuh Karangan
c.   Kesimpulan

C.     Bagian Pelengkap Penutup
a.   Daftar Pustaka (Bibliografi)
b.   Lampiran (Apendix)
c.   Indeks
d.   Riwayat Hidup Penulis

JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1 (Sarjana). Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendaagt (teori) orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.

Tesis 
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2 (Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.

Disertasi 
Disertasi --disebut juga "Ph.D Thesis"-- adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal.

Daftar Pustaka :
·           http://www.komunikasipraktis.com/2014/09/karya-tulis-ilmiah-pengertian.html

[1] Widjono HS, BAHASA INDONESIA Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi (Jakarta: PT. Grasindo, 2007),  hal. 268.
[2] Prof. DR. Gorys Keraf, KOMPOSISI (Jakarta: Nusa Indah, 1994), hal. 229.