Jadikan Inspirasimu

Minggu, 29 Desember 2013

Tulisan 2 TOU


PARA KORUPTOR DI PENJARA
CALON KORUPTOR MERAJALELA

  
Bila berbicara masalah korupsi memang tidak ada habisnya dan tentu tidak ada matinya. Korupsi dibahas oleh berbagai kalangan baik kalangan muda atau tua, kalangan rendah atau tinggi, semua membahas korupsi. Banyak opini atau pertanyaan publik yang berkembang mengenai kasus korupsi sebagian besar membahas hukuman dari koruptor, antara lain : mengapa masa hukuman si x cuma sebentar?, mengapa dendanya cuma sedikit?, mengapa gak dimiskinkan saja si x dan keluarganya?, mengapa gak dihukum mati saja si x?, dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul. Terlebih lagi yang lucu dari kasus korupsi adalah jika 1 koruptor tertangkap maka koruptor lain mengikuti. Disini artinya adanya korelasi dari 1 koruptor ke koruptor lain.

“Koruptor tidak takut hukum”.
Banyak kasus korupsi yang telah terungkap, dan masyarakat mengetahui berapa saja hukuman koruptor. Hukuman koruptor ada yang <10 tahun, >10 tahun, dan ada juga yang seumur hidup, sampai harta mereka disita KPK. Bisa dilihat dari judul yang saya tuliskan “Para Koruptor di Penjara dan Calon Koruptor Merajalela”, kasus korupsi yang terungkap menghasilkan koruptor yang di penjara dengan hukuman-hukuman yang telah disebutkan sebelumnya, tapi mengapa koruptor di luar sana yang belum tertangkap di luar sana belumlah kapok atau tersadar untuk kembali ke jalan yang benar dan bahkan masih terus merajalela.
Dampak korupsi berhubungan dengan berbagai bidang antara lain bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Korupsi itu bisa tumbuh di berbagai bidang ini. Oleh karena itu, korupsi sulit sekali dikendalikan, semakin hari selalu tumbuh bibit baru korupsi. Korupsi itu ibarat kegiatan penyebaran virus yang semakin hari semakin meresahkan, sedangkan koruptor itu ibarat virusnya. Berbagai cara telah dilakukan untuk memberantas korupsi, tapi belumlah tuntas sampai ke akar-akarnya.
Hal yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi (koruptor) adalah memberantas korupsi (koruptor) dari diri individu manusia masing-masing, karena disinilah akar daripada munculnya korupsi (koruptor). Selain itu meningkatkan kejujuran, walaupun jujur itu sulit. Banyak halangan dan rintangan dalam mempertahankan kejujuran. Oleh karena itu, jujur itu indah pada waktunya.
Sumber tulisan : Sendiri
                                   http://www.astaga.com/koruptor-yang-tak-takut-dengan-hukum-indonesia/